“Sisi persegi, disitulah sekarang
aku berada, tidak peduli seberapa keras aku mencoba mencari sudut pandang yang
baru untuk melihat diriku, aku tak dapat lagi mengenal diriku, aku kehilangan
diriku sendiri. Diriku yang sekarang hanyalah titik tak berarti yang berjalan
dari sisi dan sudut pandang yang sama,sisi dan sudut pandang seorang
pecundang”.
@@@@@
Namaku azel nama yang terlalu aneh
untuk seekor burung gereja, saat nama memasuki peradaban kami dan banyak
diantara burung gereja yang menamakan anaknya dengan Daniel, sarah, daud,
yohanes, maria,dan sebagainya, ayahku lebih memilih menamai diriku azel, nama
yang tak bisa membuatku bangga karena tak pernah dikumandangkan ditempat dimana
aku tinggal, nama yang tak pernah terdengar walaupun sosok wanita yang berdiri
dimimbar itu berteriak diminggu pagi setelah meninabobokan kami dengan
nyanyian. Ayah pernah bilang kalau namaku diambil dari Koran yang menyelamatkan
hidupku serta saudara-saudaraku “bagaimana mungkin koran dapat menyelamatkan
hidupku” tanyaku polos waktu itu, lalu ayahku mulai bercerita dan cerita itu
menjadi penghantar tidurku saat