Dua tubuh saling mendekap mengakhiri hasrat yang tadi kian membumbung membuat tubuh mereka lemas,dan pegas kasur yang lembut itu akhirnya beristiharat setelah se-jam lebih menjadi tempat pemuas hasrat
“Terimah
kasih untuk malam ini dre” bisik wanita itu
“harusnya
aku yang berterimahkasih dan meminta maaf untuk g-stringmu yang telah kurusak”
Wanita itu
tersenyum “tak apa, bahkan jika kau mau kau tak usah membayarku”
“fee-mu
sangat mahal harusnya aku sangat senang tapi aku tak ingin membuat-mu kecewa”
Wanita itu
mendekatkan wajahnya dan mencium bibir lelaki tersebut “justru dengan
membayarku malah membuat ku kecewa”
“maksudmu?”
tanya andre
“aku tak
ingin malam ini hanya menjadi malam pelacur dengan tamunya, aku ingin malam ini
lebih berkesan”
“apa kau
baru saja menyatakan perasaanmu”
“entahlah
yang pasti kau membuatku benar-benar hidup” katanya lalu kembali mengulum bibir
lelaki dihadapannya
“harusnya
aku yang mengatakan hal itu” andre tersenyum menggoda “dan juga memulai ciuman
itu” lalu keduanya saling berciuman
“jika kau
tak keberatan maukah kau menemaniku hingga esok pagi” kata andre
“ kau
beruntung aku tak punya janji dengan pria lain malam ini, asalkan kau tak
membayarku aku mau, tapi apakah kekasihmu tak akan marah bukannya besok pagi-pagi
ia akan datang kesini” kata wanita itu
memelas
“sebenarnya
kekasih yang tadi kumaksud adalah heroin,sabu-sabu dan ganja dan kekasihku itu
tidak dapat memberikan apa yang sedang kau berikan”andre menggoda wanita itu
“julia namamu semanis bibirmu”
“kau
sangat pandai memuji” kata julia sambil tersenyum
“itu bukan
hanya sekedar pujian, aku juga ingin kau kembali menciumku” kata andre lalu
mendekatkan bibirnya ketelinga julia “ jangan buat jeda yang terlalu lama
atau
aku akan membayarmu”bisik andre masih dengan nada menggoda
aku akan membayarmu”bisik andre masih dengan nada menggoda
Julia
tersenyum lalu mereka kembali berciuman sampai tertidur entah karena mengantuk
atau benar-benar kelelahan...
@@@@@@
“andre.....”
sebuah suara menggema didalam ruangan yang temaram
Bukankah
itu suaraku?kenapa..., kenapa aku memanggil namaku sendiri?dimana aku? Kenapa
aku....... , Satu demi satu pertanyaan
muncul dikepala andre tapi tak satupun
yang dapat ia jawab..
“andre...
kaukah itu”
“siapakah
kamu?” tanya andre pada sosok yang berjalan kearahnya
“siapakah
aku? Aku adalah kamu”
Sosok yang
sekarang berada didepannya membuat andre kaget, karena sosok itu adalah dirinya
sendiri “mimpi apa aku ini” bisik andre dalam hati tapi bisikannya malah
terdengar jelas diruangan itu,andre kembali kaget
“kau tidak
bermimpi ini nyata, bagaimana kau bisa
disini”
“siapah
kamu? apa maksudmu? Dan dimana aku” tanya andre
“sudah
kukatakan aku adalah kamu,maksudku...? harusnya aku yang bertanya maksudmu
kesini,dan dimana kamu? Ini sedikit sulit untuk dijelaskan tapi....... yang
pasti kamu ada di dimensi dimana aku berada, cukup jelas”
“
sebenarnya apa maksudmu, kau sangat aneh”
“ maksudku
aku adalah kamu, apa itu sulit untuk
dimengerti”
“ya, bodoh
kecuali ini mimpi” kata andre
“sudah
kukatakan ini bukanlah mimpi biarku perjelas aku adalah refleksi dari dirimu
sebuah refleksi yang diinginkan Sang Pencipta bagaimana seharusnya dirimu”, “refeksi??”
“ya
refleksi, Sang pencipta adalah cerminnya dan aku adalah bayanganmu dicermin
itu, jika kau belum juga mengerti sebut saja aku seperti biasanya”, “maksudmu??”
“kata
hati, hati kecil, hati nurani, perasaan dan......,ya serperti itu”,
“kau bercanda? bertemu dengan hati nurani,
hati nurani tak lebih dari sebuah bayang-bayang,kau mendefenisikan hati nurani
dengan cara yang menyedihkan kalau hati nurani hanyalah bayang-bayang harusnya
hati nurani mengikuti apapun yang aku kehendaki, nyatanya tak seperti itu”
“hati
nurani bukanlah bayang-bayang hitam yang mengikuti setiap tindakan yang kau
lakukan, hati nurani adalah refleksi didalam cermin ia tidak harus selalu
mengikutimu” “maksudmu?”
“bayangkan
kau berada didepan sebuah cermin, dan mengarahkan telunjukmu kesamping
bayanganmu pasti akan menunjuk kearah yang sama tapi cobalah sedikit meyimpang
atau menghadap kekiri dan lakukun hal yang sama, apa bayangmu menunjuk kearah
yang sama? Jawabannya pasti tidak, maksudku jika kau mematuhi sang pencipta aku
pasti akan megikuti kehendakamu
tapi jika kau berpaling dari sang pencipta,
cermin itu, aku akan bertindak melawanmu dan terus memperingatkanmu sampai kau
kembali dalam pelukan sang pencipta” jelas sosok tersebut
“betul
juga” batin andre tapi suara bisikannya kembali terdengar jelas dalam ruangan
temaram tersebut andre menatap sosok tersebut meminta penjelasan dengan
keanehan yang terus terjadi
“tempat
ini adalah sebuah dimensi didalam hatimu” “hatiku??” “ya hatimu, sulit dijelaskan tapi karena itulah setiap apapun yang kaubisikan
dihatimu terdengar jelas disini”
Andre
tersenyum, ia merasa baru saja disuguhkan sebuah pertunjukan konyol
“baiklah bapak
refleksi,pertunjukannya sudah selesai sekarang bagaimana caranya keluar dari
sini”
“aku bahkan
tak tahu bagaimana kau bisa masuk kesini, sebagian orang meghabiskan waktu
dalam hidupnya untuk bermeditasi agar bisa sampai ketempat ini tapi kau yang
tadinya sedang diatas ranjang bisa masuk, bukan dalam keadaan terang”
“bukan dalam
keadaan terang apa maksudmu?”
“setiap orang
yang bermeditasi ataupun berdoa dengan sungguh-sungguh berarti bisa terlepas
dari kedagingannya dan tempat ini
menjadi terang saat mereka masuk, tapi kau, hatimu tetap gelap seperti biasa”
“hatiku gelap,
aku baru saja mencicipi nirwana dari bibir seorang wanita dan aku sangat
bahagia, bukankah hatiku harusnya berwarna”
“bukankah
tempat ini memang gelap, bahkan setiap hal positif yang aku kirimkan ke
pikiranmu malah menjdi kotor, kau telah menyimpang dari jalanmu dan berjalan
ketempat yang salah karena itulah tempat ini gelap”
Andre tersenyum
sinis ”aku tidak suka diceramahi oleh diriku sendiri selain itu kau salah, aku
tidak berjalan aku terbang”
“kau terbang,
kau tidak terbang andre kau hanya
melayang tak tentu arah mencoba mencari sesuatu yang kau rasa hilang
dari dirimu dan bodohnya kau tak tahu apa itu,tapi karena kau sudah disini akan
kuberitahu yang hilang dari dari dirimu
adalah kemuliaan dan kedamaian”
“aku tak
mengerti apa yang kau katakan tapi yang hilang dari diriku bukan itu tapi
ingatanku, bagaimana aku bisa masuk ketempat ini”
“kau memang
sulit untuk dibuat paham tapi karena kau sudah disini tidak adakah sesuatu yang
ingin kau tanyakan”
“ aku sudah
bertanya banyak hal tapi semua jawabanmu tak satupun yang bisa aku pahami, tapi
jika kau ingin berbasa-basi bapak refleksi, aku ingin bertanya apa maksudmu
mengatakan kalau yang hilang dari diriku adalah kemuliaan dan kedamaian”
“pertanyaanmu
sedikit lucu, bukankah tujuanmu menjual narkoba agar kau bisa hidup mewah dan
punya kemuliaan selain itu kau juga minum minuman keras dan tidur dengan wanita
agar kau mendapat kenyamanan atau lebih tepatnya kedamaian, kenapa kau mencari
kemulian dan kedamaian jawabannya karena itu pernah kau miliki dan hilang dari
dirimu”
“bisakah kau
berhenti berfilsafat dan perjelas kalimatmu”
“baiklah,
dimulai dari sebuah kisah dimana manusia diciptakan yang bagi sebagian orang
hanyalah dongeng untuk mengisi pertayaan bagaimana manusia ada, Sang pencipta Yang
Maha Kuasa menciptakan laki-laki dan perempuan, manusia ini diberikan kekuatan
yang sangat besar yakni keyakinan atau lebih tepatnya iman, dengan iman manusia
punya kekuatan untuk mengendalikan dunia dan isinya bahkan binatang yang terbuas sekarang bisa dikendalikan,
segala hal yang ada dibumi tunduk pada manusia bahkan malaikat yang terlempar
dari surga sekalipun tunduk pada manusia, padahal malaikat tercipta lebih dulu
dari manusia, iman memberikan kemulian dan kedamain pada jiwa manusia karena
itulah walaupun saat itu mereka telanjang mereka tidak terlalu memusingkan hal
tersebut. Sang Pencipta adalah sumber kasih dan cinta karena itu ia menginginkan
ketulusan dari ciptaannya dan karena itu pula ia memberikan sebuah ujian kecil
berupa pilihan atau dikenal dengan Freewiil (kehendak bebas) dengan menempatkan
buah logika (buah pengetahuan tentang yang baik dan jahat) untuk menguji
manusia, logika sangat bertolak belakang dengan keyakinan Karena keyakinan
memuliakan dan mendamaikan jiwa sedangkan logika sesuatu yang menuntut
kemuliaan dan kedamaian tubuh jasmani, karena itulah hal pertama yang dilakukan
manusia setelah tergoda memakan buah logika adalah memperhatikan tubuhnya,
menggunakan logikanya untuk menuntut kemulian dan kedamaian dengan cara menutup
tubuhnya agar tidak telanjang, tapi logika hanya dapat menuntut kemuliaan dan
kedamaian dan tidak dapat mencapainya hal ini karena sejatinya hasil dari
logika atau buah pikiran adalah hitam-putih, baik-jahat, sehingga lebih banyak
yang menyebutnya dengan buah buah pengetahuan tentang yang baik dan jahat, sederhananya
setelah manusia memilih menggunakan logika manusia mencoba melakukan dan
memperbaiki segalanya agar tubuhnya mencapai kemuliaan dan kedamaian bahkan
mengambaikan jiwa dan hati nuraninya padahal jiwa adalah sesuatu yang kekal dan
tubuh itu fana, tapi tidak ada manusia yang memusingkan hal ini dan terus
melakukan segala hal dengan logikanya yang pada akhirnya hanya menghasilkan
hitam-putih bukan kemuliaan apalagi kedamaian karena itulah manusia tak pernah
merasa puas karena sesuatu yang hilang atau lebih tepatnya dibuang itu tidak
pernah ia dapatkan, bukankah kalian aneh…?, kalian punya sesuatu yang kekal
untuk dimuliakan tapi kalian memilih untuk memperbaiki tubuh dan mewariskan
kebodohan ini dari generasi ke generasi bukankah yang diajarkan pada kalian
kebutuhan primer adalah pangan, sandang, dan papan, bukankah kalian diajarkan
untuk menciptakan obat, mesin, hukum, dan lain sebagainya, bukankah hal itu
untuk tubuh jasmani, dan bukankah hal itu selalu menghasilkan hitam-putih dan
baik-jahat, sekali lagi bukankah itu artinya manusia lebih mementingkan sesuatu
yang fana dan mengabaikan sesuatu yang kekal, semakin aneh lagi orang yang
tidak mementingkan tubuh dan menjualnya dianggap sebagi orang yang hina,
pelacur contohnya, bukankah ia sama saja dengan manusia lainnya sama-sama
pedagang bedanya yang ia jual adalah tubuhnya, mengapa ini dianggap hina
padahal ada orang yang menjual waktu,buah pikiran bahkan jiwanya sesuatu yang
lebih berharga daripada tubuh untuk uang tapi orang-orang seperti ini tidak
dianggap hina malahan disanjung, mengapa hal ini terjadi?, jawabannya yang paling
logis walaupun manusia dengan logikanya tidak pernah mencapai kelogisan ini,
karena manusia masih berpihak pada sesuatu yang fana, yakni tubuhnya, mengerti”
“mengerti,
sedikit berbelit-belit tapi aku cukup mengerti apalagi pada bagian akhirnya
yang tidak aku mengerti adalah jika kau sangat mengerti kenapa bukan kau saja
yang berdiri sebagai manusia dan aku sebagai bapa refleksi” Tanya andre
“karena kau
tak pantas menjadi refleksi” “aku
takpantas menjadi refleksi atau kau yang tak menjadi manusia”
“ kau tak pantas menjadi refleksi karena refleksi adalah sesuatu yang diinginkan Sang pencipta, dan aku sangat pantas menjadi manusia karena itulah sebaiknya aku tak menjadi manusia”
“ kau tak pantas menjadi refleksi karena refleksi adalah sesuatu yang diinginkan Sang pencipta, dan aku sangat pantas menjadi manusia karena itulah sebaiknya aku tak menjadi manusia”
“kau tahu
setiap kali kau berbicara otakku seakan mau pecah, bisakah kau langsung
menjelaskan tanpa harus menimbulkan tanda Tanya, apa maksudmu”
“sederhananya
jika aku menjadi manusia aku akan membiarkan, mendengarkan, dan mengikuti
refleksiku, tapi jika refleksi itu adalah kau tahu sendiri apa yang akan
terjadi”
“hinaan yang
hebat” kata andre lalu menarik nafasnya dan mulai mengalirkan berbagai
pertanyaan kepada sosok didepannya walaupun dijawab dengan sedikit
berbelit-belit tapi cukup dimengerti oleh andre,terkadang andre Cuma membatin
tanpa mengeluaran suara tapi dapat dimengerti oleh refleksi, terkadang mereka
tertawa lepas saat membahas sesuatu yang lucu dan waktu manisnya berjalan memberikan kehangatan
pada dua sosok yang sangat mirip ini dan setiap pertanyaan dan jawaban yang
keluar seperti dentingan melodi yang tak punya jeda..
“kau banyak
sekali mengatakan tentang Sang Pencipta” andre tersenyum “apa kau tak percaya dengan Tuhan” “tidak bukan itu maksudku” “maksudmu” “maksudku Sang Pencipta itu hanya satu
tapi mengapa ada banyak sekali agama”
“semua itu karena perbedaan paradigma, manusia memandang Sang Pencipta
dari sudut pa….” kata sosok refleksi didepan andre makin lama makin tak
terdengar jelas bahkan sampai tak terdengar, suara dan sosoknya memudar digantikan
dengan cahaya putih yang menyilaukan mata dan pada saat andre membuka matanya
ia sedang terbaring diatas ranjangnya dan memengang sebuah kertas didalamnya
tertulis:
“semua itu
karena perbedaan paradigma, manusia memandang Sang Pencipta dari sudut pandang
yang berbeda” “apakah ini yang ingin
dikatakan bapa refleksi, apa yang barusan itu nyata” batin andre lalu
melanjutkan membaca “paragdima itu seperti kacamata, ada kacamata hitam,
abu-abu, ungu, biru ataupun merah, perbedaan penggunaan kacamata ini membuat
pandangannya terhadap SangPencipta berbeda-beda, tapi yang menarik dari setiap
agama adalah bahwa setiap agama meyakini adanya sosok yang dipilih Sang
Pencipta yang mempunyai sifat seperti pencipta atau layaknya disebut refeksi
yang sempurna dari Sang Pencipta dan sosok ini mengambil bentuk yang fana yakni
manusia untuk menghubungkan manusia dengan Penciptanya, orang Kristen baik
protestan maupun katholik meyakini sosok itu adalah Yesus Kristus, islam meyakini
bahwa sosok itu adalah Nabi Muhammad, ada agama lain yang menyebutnya dengan
avatar, ada agama lain yang meyebutnya dengan titisan dewa, dan lain
sebagainya, segala terlihat berbeda karena dilihat dari kacamata yang berbeda,
tapi yang harus diingat adalah agama yang baik mengajarkan sesuatu yang baik
jadi tapi jika ada agama yang menyuruh umatnya melakukan sesuatu dosa itu bukan
karena ia melihat Sang pencipta dari sudut pandang yang berbeda, tapi ia
memandang Sang pencipta dari sudut pandang yang salah, sebuah paradigma yang
salah.” Andre tak tahu apa yang terjadi pada dirinya barusan, bingung dimana ia
berada sebenarnya sebuah realitas atau mimpi, bingung mengapa kertas ini bisa
ada ditangannya,bingung dengan kebingungannya...,dan kebinguangan itu membuat
ia tersenyum, tapi air mukanya segera berubah saat memandang sekelilingnya
“dimana Julia” andre memangil nama Julia tapi tak ada jawaban “apa ia sudah
pergi” batin andre, ia kembali memanggil tapi tetap tak ada jawaban, andre lalu
beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi tapi ia tak menemukan apa-apa,
andre menarik napasnya sambil memandang cermin didepanya yang anehnya tertutup
oleh butiran uap dan membuat cerminnya buram, andre mendekati dan mengusap
butiran uap tersebut dan terlonjak kaget dengan sosok dicermin, Julia….., “kau
sudah bertemu refleksi, itu artinya tugasku sudah selesai” kata Julia “bagaimana kau bisa ber… sebenarnya siapa
kau” “aku Julia, butiran uap tak berarti
yang dapat kau hapus dengan sekali usapan, Karena itu jangan banyak berpikir
tentang diriku, yang harus kau pikirkan adalah masa depanmu setelah mengetahui
sebuah kebenaran” “maksudmu” “selamat tinggal”kata Julia lalu memudar
dari kaca yang mulai meretak dan pecah sehingga serpihannya menuju kearah andre
yang segera menutup matanya sambil menghindari sepihan cermin yang tiba-tiba
pecah tersebut tapi saat andre membuka matanya ia sedang terbaring di tempat
tidurnya dan memegang kertas yang sama, andre segera beranjak menuju kamar
mandi dan tidak ada yang aneh, tidak ada cermin yang tertutup butiran uap
apalagi pecah, andre lalu kembali mengambil telepon genggamnya dan menelopon
seseorang berbicara beberapa menit laluberbaring kembali sambil memikirkan
kembali kata-kata orang tersebut “tidak ada yang tahu siapa Julia sebenarnya,
ia bahkan tak terikat dengan mucikari manapun disini, Julia kesini dua tahun
lalu kemudian menghilang dan kembali lagi 4 hari yang lalu, julia seperti punya
visi tersendiri dan tak ada yang tahu apa itu, dua tahun lalu setelah
menghilang ada yang mencarinya tapi seperti jawaban saya padamu dan semua orang
disini sama kami tak tahu karena dia tidak terikat.”
No comments:
Post a Comment