Thursday, March 10, 2016

REFLEKSI



                                    Hasil gambar untuk cermin 
Dua tubuh saling mendekap mengakhiri hasrat yang tadi kian membumbung membuat tubuh mereka lemas,dan pegas kasur yang lembut itu akhirnya beristiharat setelah se-jam lebih menjadi tempat pemuas hasrat
“Terimah kasih untuk malam ini dre” bisik wanita itu
“harusnya aku yang berterimahkasih dan meminta maaf untuk g-stringmu yang telah kurusak”
Wanita itu tersenyum “tak apa, bahkan jika kau mau kau tak usah membayarku”
“fee-mu sangat mahal harusnya aku sangat senang tapi aku tak ingin membuat-mu kecewa”
Wanita itu mendekatkan wajahnya dan mencium bibir lelaki tersebut “justru dengan membayarku malah membuat ku kecewa”
“maksudmu?” tanya andre
“aku tak ingin malam ini hanya menjadi malam pelacur dengan tamunya, aku ingin malam ini lebih berkesan”
“apa kau baru saja  menyatakan perasaanmu”
“entahlah yang pasti kau membuatku benar-benar hidup” katanya lalu kembali mengulum bibir lelaki dihadapannya
“harusnya aku yang mengatakan hal itu” andre tersenyum menggoda “dan juga memulai ciuman itu” lalu keduanya saling berciuman
“jika kau tak keberatan maukah kau menemaniku hingga esok pagi” kata andre
“ kau beruntung aku tak punya janji dengan pria lain malam ini, asalkan kau tak membayarku aku mau, tapi apakah kekasihmu tak akan marah bukannya besok pagi-pagi ia akan datang kesini” kata wanita itu memelas
“sebenarnya kekasih yang tadi kumaksud adalah heroin,sabu-sabu dan ganja dan kekasihku itu tidak dapat memberikan apa yang sedang kau berikan”andre menggoda wanita itu “julia namamu semanis bibirmu”
“kau sangat pandai memuji” kata julia sambil tersenyum
“itu bukan hanya sekedar pujian, aku juga ingin kau kembali menciumku” kata andre lalu mendekatkan bibirnya ketelinga  julia “ jangan buat jeda yang terlalu lama atau
aku akan membayarmu”bisik andre masih dengan nada menggoda
Julia tersenyum lalu mereka kembali berciuman sampai tertidur entah karena mengantuk atau benar-benar kelelahan...
@@@@@@
“andre.....” sebuah suara menggema didalam ruangan yang temaram
Bukankah itu suaraku?kenapa..., kenapa aku memanggil namaku sendiri?dimana aku? Kenapa aku....... , Satu demi satu  pertanyaan muncul dikepala andre tapi tak  satupun yang dapat ia jawab..
“andre... kaukah itu”
“siapakah kamu?” tanya andre pada sosok yang berjalan kearahnya
“siapakah aku? Aku adalah kamu”
Sosok yang sekarang berada didepannya membuat andre kaget, karena sosok itu adalah dirinya sendiri “mimpi apa aku ini” bisik andre dalam hati tapi bisikannya malah terdengar jelas diruangan itu,andre kembali kaget
“kau tidak bermimpi ini nyata, bagaimana kau bisa disini
“siapah kamu? apa maksudmu? Dan dimana aku” tanya andre
“sudah kukatakan aku adalah kamu,maksudku...? harusnya aku yang bertanya maksudmu kesini,dan dimana kamu? Ini sedikit sulit untuk dijelaskan tapi....... yang pasti kamu ada di dimensi dimana aku berada, cukup jelas”
“ sebenarnya apa maksudmu, kau sangat aneh”
“ maksudku aku adalah kamu, apa itu sulit  untuk dimengerti”
“ya, bodoh kecuali ini mimpi” kata andre
“sudah kukatakan ini bukanlah mimpi biarku perjelas aku adalah refleksi dari dirimu sebuah refleksi yang diinginkan Sang Pencipta bagaimana seharusnya dirimu”,   “refeksi??”
“ya refleksi, Sang pencipta adalah cerminnya dan aku adalah bayanganmu dicermin itu, jika kau belum juga mengerti sebut saja aku seperti biasanya”,  “maksudmu??”
“kata hati, hati kecil, hati nurani, perasaan dan......,ya serperti itu”,
 “kau bercanda? bertemu dengan hati nurani, hati nurani tak lebih dari sebuah bayang-bayang,kau mendefenisikan hati nurani dengan cara yang menyedihkan kalau hati nurani hanyalah bayang-bayang harusnya hati nurani mengikuti apapun yang aku kehendaki, nyatanya tak seperti itu”
“hati nurani bukanlah bayang-bayang hitam yang mengikuti setiap tindakan yang kau lakukan, hati nurani adalah refleksi didalam cermin ia tidak harus selalu mengikutimu” “maksudmu?”
“bayangkan kau berada didepan sebuah cermin, dan mengarahkan telunjukmu kesamping bayanganmu pasti akan menunjuk kearah yang sama tapi cobalah sedikit meyimpang atau menghadap kekiri dan lakukun hal yang sama, apa bayangmu menunjuk kearah yang sama? Jawabannya pasti tidak, maksudku jika kau mematuhi sang pencipta aku pasti akan megikuti kehendakamu tapi jika kau berpaling dari sang pencipta, cermin itu, aku akan bertindak melawanmu dan terus memperingatkanmu sampai kau kembali dalam pelukan sang pencipta” jelas sosok tersebut
“betul juga” batin andre tapi suara bisikannya kembali terdengar jelas dalam ruangan temaram tersebut andre menatap sosok tersebut meminta penjelasan dengan keanehan yang terus terjadi
“tempat ini adalah sebuah dimensi didalam hatimu” “hatiku??” “ya hatimu, sulit dijelaskan tapi karena itulah setiap apapun yang kaubisikan dihatimu terdengar jelas disini”
Andre tersenyum, ia merasa baru saja disuguhkan sebuah pertunjukan konyol
“baiklah bapak refleksi,pertunjukannya sudah selesai sekarang bagaimana caranya keluar dari sini”
“aku bahkan tak tahu bagaimana kau bisa masuk kesini, sebagian orang meghabiskan waktu dalam hidupnya untuk bermeditasi agar bisa sampai ketempat ini tapi kau yang tadinya sedang diatas ranjang bisa masuk, bukan dalam keadaan terang”
“bukan dalam keadaan terang apa maksudmu?”
“setiap orang yang bermeditasi ataupun berdoa dengan sungguh-sungguh berarti bisa terlepas dari kedagingannya  dan tempat ini menjadi terang saat mereka masuk, tapi kau, hatimu tetap gelap seperti biasa”
“hatiku gelap, aku baru saja mencicipi nirwana dari bibir seorang wanita dan aku sangat bahagia, bukankah hatiku harusnya berwarna”
“bukankah tempat ini memang gelap, bahkan setiap hal positif yang aku kirimkan ke pikiranmu malah menjdi kotor, kau telah menyimpang dari jalanmu dan berjalan ketempat yang salah karena itulah tempat ini gelap”
Andre tersenyum sinis ”aku tidak suka diceramahi oleh diriku sendiri selain itu kau salah, aku tidak berjalan aku terbang”
“kau terbang, kau tidak terbang andre kau hanya  melayang tak tentu arah mencoba mencari sesuatu yang kau rasa hilang dari dirimu dan bodohnya kau tak tahu apa itu,tapi karena kau sudah disini akan kuberitahu yang hilang dari  dari dirimu adalah kemuliaan dan kedamaian”
“aku tak mengerti apa yang kau katakan tapi yang hilang dari diriku bukan itu tapi ingatanku, bagaimana aku bisa masuk ketempat ini”
“kau memang sulit untuk dibuat paham tapi karena kau sudah disini tidak adakah sesuatu yang ingin kau tanyakan”
“ aku sudah bertanya banyak hal tapi semua jawabanmu tak satupun yang bisa aku pahami, tapi jika kau ingin berbasa-basi bapak refleksi, aku ingin bertanya apa maksudmu mengatakan kalau yang hilang dari diriku adalah kemuliaan dan kedamaian”
“pertanyaanmu sedikit lucu, bukankah tujuanmu menjual narkoba agar kau bisa hidup mewah dan punya kemuliaan selain itu kau juga minum minuman keras dan tidur dengan wanita agar kau mendapat kenyamanan atau lebih tepatnya kedamaian, kenapa kau mencari kemulian dan kedamaian jawabannya karena itu pernah kau miliki dan hilang dari dirimu”
“bisakah kau berhenti berfilsafat dan perjelas kalimatmu”
“baiklah, dimulai dari sebuah kisah dimana manusia diciptakan yang bagi sebagian orang hanyalah dongeng untuk mengisi pertayaan bagaimana manusia ada, Sang pencipta Yang Maha Kuasa menciptakan laki-laki dan perempuan, manusia ini diberikan kekuatan yang sangat besar yakni keyakinan atau lebih tepatnya iman, dengan iman manusia punya kekuatan untuk mengendalikan dunia dan isinya bahkan binatang  yang terbuas sekarang bisa dikendalikan, segala hal yang ada dibumi tunduk pada manusia bahkan malaikat yang terlempar dari surga sekalipun tunduk pada manusia, padahal malaikat tercipta lebih dulu dari manusia, iman memberikan kemulian dan kedamain pada jiwa manusia karena itulah walaupun saat itu mereka telanjang mereka tidak terlalu memusingkan hal tersebut. Sang Pencipta adalah sumber kasih dan cinta karena itu ia menginginkan ketulusan dari ciptaannya dan karena itu pula ia memberikan sebuah ujian kecil berupa pilihan atau dikenal dengan Freewiil (kehendak bebas) dengan menempatkan buah logika (buah pengetahuan tentang yang baik dan jahat) untuk menguji manusia, logika sangat bertolak belakang dengan keyakinan Karena keyakinan memuliakan dan mendamaikan jiwa sedangkan logika sesuatu yang menuntut kemuliaan dan kedamaian tubuh jasmani, karena itulah hal pertama yang dilakukan manusia setelah tergoda memakan buah logika adalah memperhatikan tubuhnya, menggunakan logikanya untuk menuntut kemulian dan kedamaian dengan cara menutup tubuhnya agar tidak telanjang, tapi logika hanya dapat menuntut kemuliaan dan kedamaian dan tidak dapat mencapainya hal ini karena sejatinya hasil dari logika atau buah pikiran adalah hitam-putih, baik-jahat, sehingga lebih banyak yang menyebutnya dengan buah buah pengetahuan tentang yang baik dan jahat, sederhananya setelah manusia memilih menggunakan logika manusia mencoba melakukan dan memperbaiki segalanya agar tubuhnya mencapai kemuliaan dan kedamaian bahkan mengambaikan jiwa dan hati nuraninya padahal jiwa adalah sesuatu yang kekal dan tubuh itu fana, tapi tidak ada manusia yang memusingkan hal ini dan terus melakukan segala hal dengan logikanya yang pada akhirnya hanya menghasilkan hitam-putih bukan kemuliaan apalagi kedamaian karena itulah manusia tak pernah merasa puas karena sesuatu yang hilang atau lebih tepatnya dibuang itu tidak pernah ia dapatkan, bukankah kalian aneh…?, kalian punya sesuatu yang kekal untuk dimuliakan tapi kalian memilih untuk memperbaiki tubuh dan mewariskan kebodohan ini dari generasi ke generasi bukankah yang diajarkan pada kalian kebutuhan primer adalah pangan, sandang, dan papan, bukankah kalian diajarkan untuk menciptakan obat, mesin, hukum, dan lain sebagainya, bukankah hal itu untuk tubuh jasmani, dan bukankah hal itu selalu menghasilkan hitam-putih dan baik-jahat, sekali lagi bukankah itu artinya manusia lebih mementingkan sesuatu yang fana dan mengabaikan sesuatu yang kekal, semakin aneh lagi orang yang tidak mementingkan tubuh dan menjualnya dianggap sebagi orang yang hina, pelacur contohnya, bukankah ia sama saja dengan manusia lainnya sama-sama pedagang bedanya yang ia jual adalah tubuhnya, mengapa ini dianggap hina padahal ada orang yang menjual waktu,buah pikiran bahkan jiwanya sesuatu yang lebih berharga daripada tubuh untuk uang tapi orang-orang seperti ini tidak dianggap hina malahan disanjung, mengapa hal ini terjadi?, jawabannya yang paling logis walaupun manusia dengan logikanya tidak pernah mencapai kelogisan ini, karena manusia masih berpihak pada sesuatu yang fana, yakni tubuhnya, mengerti”
“mengerti, sedikit berbelit-belit tapi aku cukup mengerti apalagi pada bagian akhirnya yang tidak aku mengerti adalah jika kau sangat mengerti kenapa bukan kau saja yang berdiri sebagai manusia dan aku sebagai bapa refleksi” Tanya andre
“karena kau tak pantas menjadi refleksi”  “aku takpantas menjadi refleksi atau kau yang tak menjadi manusia”
“ kau tak pantas menjadi refleksi karena refleksi adalah sesuatu yang diinginkan Sang pencipta, dan aku sangat pantas menjadi manusia karena itulah sebaiknya aku tak menjadi manusia”
“kau tahu setiap kali kau berbicara otakku seakan mau pecah, bisakah kau langsung menjelaskan tanpa harus menimbulkan tanda Tanya, apa maksudmu”
“sederhananya jika aku menjadi manusia aku akan membiarkan, mendengarkan, dan mengikuti refleksiku, tapi jika refleksi itu adalah kau tahu sendiri apa yang akan terjadi”
“hinaan yang hebat” kata andre lalu menarik nafasnya dan mulai mengalirkan berbagai pertanyaan kepada sosok didepannya walaupun dijawab dengan sedikit berbelit-belit tapi cukup dimengerti oleh andre,terkadang andre Cuma membatin tanpa mengeluaran suara tapi dapat dimengerti oleh refleksi, terkadang mereka tertawa lepas saat membahas sesuatu yang lucu dan  waktu manisnya berjalan memberikan kehangatan pada dua sosok yang sangat mirip ini dan setiap pertanyaan dan jawaban yang keluar seperti dentingan melodi yang tak punya jeda..

“kau banyak sekali mengatakan tentang Sang Pencipta” andre tersenyum   “apa kau tak percaya dengan Tuhan”    “tidak bukan itu maksudku”   “maksudmu”     “maksudku Sang Pencipta itu hanya satu tapi mengapa ada banyak sekali agama”   “semua itu karena perbedaan paradigma, manusia memandang Sang Pencipta dari sudut pa….” kata sosok refleksi didepan andre makin lama makin tak terdengar jelas bahkan sampai tak terdengar, suara dan sosoknya memudar digantikan dengan cahaya putih yang menyilaukan mata dan pada saat andre membuka matanya ia sedang terbaring diatas ranjangnya dan memengang sebuah kertas didalamnya tertulis:
“semua itu karena perbedaan paradigma, manusia memandang Sang Pencipta dari sudut pandang yang berbeda”   “apakah ini yang ingin dikatakan bapa refleksi, apa yang barusan itu nyata” batin andre lalu melanjutkan membaca “paragdima itu seperti kacamata, ada kacamata hitam, abu-abu, ungu, biru ataupun merah, perbedaan penggunaan kacamata ini membuat pandangannya terhadap SangPencipta berbeda-beda, tapi yang menarik dari setiap agama adalah bahwa setiap agama meyakini adanya sosok yang dipilih Sang Pencipta yang mempunyai sifat seperti pencipta atau layaknya disebut refeksi yang sempurna dari Sang Pencipta dan sosok ini mengambil bentuk yang fana yakni manusia untuk menghubungkan manusia dengan Penciptanya, orang Kristen baik protestan maupun katholik meyakini sosok itu adalah Yesus Kristus, islam meyakini bahwa sosok itu adalah Nabi Muhammad, ada agama lain yang menyebutnya dengan avatar, ada agama lain yang meyebutnya dengan titisan dewa, dan lain sebagainya, segala terlihat berbeda karena dilihat dari kacamata yang berbeda, tapi yang harus diingat adalah agama yang baik mengajarkan sesuatu yang baik jadi tapi jika ada agama yang menyuruh umatnya melakukan sesuatu dosa itu bukan karena ia melihat Sang pencipta dari sudut pandang yang berbeda, tapi ia memandang Sang pencipta dari sudut pandang yang salah, sebuah paradigma yang salah.” Andre tak tahu apa yang terjadi pada dirinya barusan, bingung dimana ia berada sebenarnya sebuah realitas atau mimpi, bingung mengapa kertas ini bisa ada ditangannya,bingung dengan kebingungannya...,dan kebinguangan itu membuat ia tersenyum, tapi air mukanya segera berubah saat memandang sekelilingnya “dimana Julia” andre memangil nama Julia tapi tak ada jawaban “apa ia sudah pergi” batin andre, ia kembali memanggil tapi tetap tak ada jawaban, andre lalu beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi tapi ia tak menemukan apa-apa, andre menarik napasnya sambil memandang cermin didepanya yang anehnya tertutup oleh butiran uap dan membuat cerminnya buram, andre mendekati dan mengusap butiran uap tersebut dan terlonjak kaget dengan sosok dicermin, Julia….., “kau sudah bertemu refleksi, itu artinya tugasku sudah selesai” kata Julia  “bagaimana kau bisa ber… sebenarnya siapa kau”  “aku Julia, butiran uap tak berarti yang dapat kau hapus dengan sekali usapan, Karena itu jangan banyak berpikir tentang diriku, yang harus kau pikirkan adalah masa depanmu setelah mengetahui sebuah kebenaran”   “maksudmu”    “selamat tinggal”kata Julia lalu memudar dari kaca yang mulai meretak dan pecah sehingga serpihannya menuju kearah andre yang segera menutup matanya sambil menghindari sepihan cermin yang tiba-tiba pecah tersebut tapi saat andre membuka matanya ia sedang terbaring di tempat tidurnya dan memegang kertas yang sama, andre segera beranjak menuju kamar mandi dan tidak ada yang aneh, tidak ada cermin yang tertutup butiran uap apalagi pecah, andre lalu kembali mengambil telepon genggamnya dan menelopon seseorang berbicara beberapa menit laluberbaring kembali sambil memikirkan kembali kata-kata orang tersebut “tidak ada yang tahu siapa Julia sebenarnya, ia bahkan tak terikat dengan mucikari manapun disini, Julia kesini dua tahun lalu kemudian menghilang dan kembali lagi 4 hari yang lalu, julia seperti punya visi tersendiri dan tak ada yang tahu apa itu, dua tahun lalu setelah menghilang ada yang mencarinya tapi seperti jawaban saya padamu dan semua orang disini sama kami tak tahu karena dia tidak terikat.”

No comments:

Post a Comment

Kemarin

12 November, pukul 00.33, ini bukanlah waktu yang tepat untuk menyeduh kopi dan mengetik kalimat ini, bukan waktu yang tepat untuk me...